Rabu, Desember 17, 2008

Thailand bukan Myanmar

Timnas harus mengakui keunggulan Thailand 0-1 dalam laga kandang piala AFF Suzuki 2008 di Gelora Bung Karno pada selasa (16/12). Kita bisa menyaksikan sendiri Thailand bermain sangat tenang, efektif dan sedikit sekali melakukan kesalahan. Pada saat bertahan pemain Thailand sangat ketat menempel pemain Indonesia sebaliknya ketika menyerang Thailand bisa dengan leluasa memborbardir lini belakang Indonesia.

Permainan tim Indonesia tidak dapat berkembang seperti yang ditunjukkan sewaktu berhadapan dengan Myanmar di laga penyisihan. Ya memang karena Thailand bukan Myanmar yang bisa timnas jinakkan dengan permainan cantik. Bahkan banyak sekali kesalahan yang dilakukan pemain Indonesia seperti M Ilham, di sektor kiri Isnan Ali sangat kerepotan menjaga wilayahnya.

Ada yang unik di timnas piala AFF kali ini, sebagai pimpinan teratas klasemen Djarum ISL 2008 tidak ada satupun pemain Persipura atau Persiwa yang masuk timnas, padahal logikanya di tim tesebut banyak pemain potensial yang mendukung tim sehingga jadi pimpinan klasemen. Ya memang semua menjadi otoritas pelatih dalam menentukan pemain. Entah apa yang ada di benak Benny Dollo.

Selasa, Desember 16, 2008

Oh ... Boaz... Oh ... Timnas

Malam ini (16/12) timnas akan memainkan laga kandang pada semifinal AFF Suzuki 2008 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Untuk menghadapi Thailand, Benny Dollo mengharapkan adanya variasi serangan dengan memanggil Boaz Salossa pemain asal Persipura.

Namun sayang harapan itu tidak mungkin terwujud karena terganjal peraturan dari AFF yang melarang pergantian pemain apabila tidak ada yang cedera berdasarkan pemeriksaan tim medis AFF. Apa boleh buat akhirnya timnas harus menggunakan formasi lama.

Atas komposisi yang sudah dimainkan sejak penyisihan grup ini, Bendol harus menginstruksikan pemain lebih kreatif dalam mengolah serangan mengingat pemain Thailand terkenal disiplin dan solid seperti Singapura. Kehadiran Boaz memang penting tetapi kemenangan timnas dalam AFF Suzuki 2008 jauh lebih penting. Biarlah tenaga Boaz lebih dimaksimalkan pada kualifikasi Piala Asia 2011 yang dimulai Januari 2009.

Senin, Desember 15, 2008

Nge-Charge HP di Bandara Soekarno-Hatta

Low batterey di bandara Soekarno-Hatta....? Jangan panik boz... Anda tetap bisa nge-charge HP kok.... tepatnya langsung aja mencari papan pengumuman keberangkatan pesawat (computerized) yang berada di setiap gerbang pintu/gate menuju ruang tunggu. Posisi colokannya berada di bawah papan pengumuman bagian belakang.

Saat saya masih harus nunggu jadwal keberangkatan pesawat bulan Oktober lalu, saya melihat banyak orang yang menggunakan fasilitas ini, bahkan sambil nge-charge pun bisa menelepon orang yang diseberang sana. Tidak ada kamus loss communication dimanapun anda berada kecuali di hutan kali yee... hehe. Setidaknnya relasi bisnis tidak akan kecewa dan sang pacar pun tidak akan ngambek gara-gara ga bisa dihubungi.

Sabtu, Desember 13, 2008

Ke Pasar Modal Yuk

Hari Kamis tanggal 11 Desember 2008 saya menghadiri seminar Forum Calon Investor di Novotel Solo. Seminar di selenggarakan oleh Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia hasil merger antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabay (BES). Peserta yang hadir cukup banyak bahkan samapi ada kursi tambahan.

Dalam sambutannya walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengatakan meskipun tidak mengerti tentang pasar modal karena memang tidak pernah bermain di pasar modal tetapi sangat mendukung keberadaan pasar modal sebagai alternatif investasi untuk masyarakat.

HS Sembiring sebagai Direktur Perdagagan IDX selaku narasumber memaparkan dengan adanya seminar ini sebenarnya IDX ingin supaya masyarakat lebih mengetahui bahwa ada alternatif investasi yang menarik selain yang sudah dikenal seperti tabungan, deposito maupun emas. Dan kebetulan sekali saa

Saya pernah punya pengalaman main pasar modal sewaktu masih kuliah tapi join sama saudara yang sedikit paham tentang itu. Tetapi hasilnya tidak memuaskan karena harga saham yang kami beli turun akhirnya saudara saya menjual kembali karena khawatir harga turun terus sehingga akan rugi terlalu banyak.

Saya menganggap forum ini sangat baik, setidaknya atas forum tersebut saya bisa tercerahkan kembali bahwa suatu saat pasar modal harus saya masuki.

Jumat, Desember 12, 2008

Waspadai Torsio Testis

Kemaren malam saya berkesempatan menjenguk putranya teman kantor saya yang mondok di RS Dr Oen Kandang Sapi. Setelah bertemu dan mendapat penjelasan ternyata putranya telah menjalani operasi dengan penyakit yang namanya Torsio Testis. Nama penyakit yang baru pertama kali saya dengar sampai hari ini.

Awalnya yang dirasakan oleh putranya teman saya ini adalah nyeri yang luar biasa di sekitar perut kebawah. Oleh ibunya dipikir sakit maag, tetapi karena sakitnya sudah tidak tertahan lagi bahkan sudah berteriak, maka ibunya memutuskan untuk di USG. Diagnosa dokter menyatakan adanya penyakit Torsio Testis, dan testis yang bengkak harus diangkat karena kalau tidak testis ini akan membentuk antisperma.

Dari blog medlinux saya dapat informasi bahwa Torsio Testis merupakan suatu keadaan dimana funikulus spermatikus terpeluntir sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya infark daripada testis. Peristiwa ini biasanya terjadi pada laki-laki usia 8-20 tahun dan terjadinya mendadak. Akibatnya akan terjadi strangulasi suplai aliran darah ke testis yang bersangkutan dan bila dibiarkan berlangsung lebih dari 3-4 jam, menyebabkan terjadinya infark dan kemudian atrofi dari organ-organ bersangkutan.

Masih dari medlinux, secara toeri diagnosis Torsi Testis dapat diketahui dari gejala-gejala (anamnesis), timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan dalam skrotum, sakit perut hebat, kadang-kadang disertai dengan rasa mual dan muntah. Nyeri dapat juga menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah bawah. Testis yang bersangkutan dan dirasakan membesar. Terjadi retraksi dari testis kearah kranial, karena funikulus spermatikus terpeluntir tadi memendek.

Dari blog medicastore diketahui penyebab
Torsio testis terjadi akibat perkembangan abnormal dari korda spermatika atau selaput yang membungkus testis. Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun. Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, seorang pria melakukan aktivitas yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.

Berdasarkan teori dan yang dialami langsung oleh putra teman saya ternyata ada korelasi langsung dan kebetulan sekali umur putra teman saya ini memang masih dibawah 20 tahun yang dalam kesehariannya mempunyai aktivitas yang sangat banyak.

Segala penyakit memang milik Allah dan hanya pada Allah juga obatnya. Dan alhamdulillah atas kuasa Allah hari ini putra teman saya sudah boleh pulang. Kalau sudah sembuh total saya tunggu kedatangannya di Coppa Futsal ya... Jangan lupa tiap sabtu jam 16.00 WIB lho.

Kamis, Desember 11, 2008

Kantor Pajak Lebih Tertib

Malam tadi saya ngobrol dengan seorang rekan yang berprofesi sebagai konsultan pajak, tepatnya yang membantu pengerjaan pajak beberapa perusahaan yang ada di Soloraya. Dia bergerak sebagai pribadi dengan keahliannya di bidang pajak tanpa terlibat dalam asosiasi konsultan pajak.

Untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan saya langsung tanya sama dia bagaimana kondisi pelayanan kantor pajak sekarang setelah adanya reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Menteri Keuangan. Dia menjawab secara pribadi saya lebih suka kondisi sekarang karena semua uang pajak masuk ke negara dan secara nurani saya bekerja lebih tenang. Petugas pajak juga lebih hati-hati ketika menangani masalah pajak ketika berhadapan dengan konsultan pajak (KP) atau wajib pajak (WP) karena siapa tahu salah satu dari mereka adalah intel yang menyamar sebagai KP atau WP yang memang ditugasi mengawasi perjalanan reformasi birokrasi pajak. Sekali ketahuan petugas pajak berbuat tidak sesuai prosedur maka resiko sanksi siap menunggu.

Dalam benak saya dalam skala kecil reformasi ini ternyata ada manfaatnya. Bahkan untuk menuntaskan reformasi ini presiden SBY sampai harus memperpanjang masa tugas Dirjen Pajak yang sebenarnya sudah memasuki masa pensiun. Tampaknya posisi pak Darmin Nasution yang seniornya Mb Ani (Menteri Keuangan) sebagai sesama dosen di kampus UI sangat genting, sehingga harus beliau yang melanjutkan tugas sebagai Dirjen Pajak.

Meski sudah lebih baik dalam penataan reformasi birokrasi, tetapi saya sempat mengalami pelayanan yang sangat tidak simpatik dan tidak ramah dari petugas pajak di wilayah Klaten. Saya sangat jengkel dan dongkol. Atas pengalaman ini teman saya yang konsultan pajak langsung menyarankan buat surat saja kepada pimpinannya biar ditegur oleh yang berwenang untuk itu. Sekarang jamannya pelayanan prima katanya.

Usul yang baik saya kira, walau sampai saat ini saya belum melakukannya. Semoga pak Darmin dapat menyerap informasi sedalam-dalamnya dari proses reformasi ini, sehingga orang-orang yang tidak sejalan dengan program ini biar langsung "dibina" saja.

Rabu, Desember 10, 2008

Tuh Kan Kalah.....

Sedih juga mengetahui hasil akhir laga timnas Indonesia dengan Sinagpura. Timnas harus mengakui keunggulan Singapura 0-2. Semua yang nonton pasti sangat bangga atas suguhan permainan Firman Utina dkk yang penuh semangat, kerja keras dan bertarung habis-habisan. Bahkan Firman sendiri yang bermain sangat cantik harus keluar lapangan terlebih dahulu sebelum pertandingan usai.

Indonesia tampil memukau dengan ball possesion yang baik meski harus diakui Singapura bermain sangat solid, disiplin dan efektif. Hanya sedikit serangan dari Singapura tapi yang sedikit justru jadi bumerang buat timnas dan menyebabkan kebobolan dua gol.

Di bangku cadangan sekilas tampak salah satu offisial tim yang menggunakan penutup mulut sementara yang lainnya tidak. Apakah ini secara metafisika yang mempengaruhi kekalahan timnas? Heheh tidak ada yang tahu, saya pun hanya menebak-nebak saja.

Timnas tolong duonk bermain lebih baik lagi. Kapan nih dapat gelar lagi. Mosok dapat bencana terus. Cape... deh.

Sabtu, Desember 06, 2008

Terima Kasih Timnas Indonesia

Setelah lama ga nulis, akhirnya tiba juga waktunya untuk corat-coret lagi. Sebelumnya ga mau nulis karena penyakit yang sama sekali tidak patut dipelihara, yaitu penyakit malas. Meskipun tetap rajin membaca web atau blog lain, terutama Kompasiana lebih khusus lagi blognya mas Wisnu yang banyak cerita tentang pak beye dan lingkaran istana.

Hari ini pengen nulis karena lagi seneng bangetttsss, soalnya timnas menang bo'. Sebagai pecinta sepak bola menonton timnas bertanding adalah suatu kewajiban buat saya. Tapi hanya nonton timnas kalo ISL Djarum atawa Coppa Indonesia jarang banget hehe. Apalagi timnas menang dengan penampilan yang mengesankan walau sebelumnya 2 kali kalah dari Myanmar saat piala Grand Royal.

Gol Firman Utina rrruuuarr biasa. Itulah kalimat yang muncul dari saya ketika nonton bersama teman-teman tadi malam. Tidak lupa sambil menikmati Terang Bulan isi pisang hehe (urusan peyut tetap ga lupa). Cuma yang kurang gereget itu golnya Bambang Pamungkas, walau menambah gol tapi secara batin saya kurang bergetar apalagi BP tidak dalam perform terbaiknya. Kalo gol Budi Sudarsono memang berkelas, ya.. agak maksa dikit boleh dikata hampir mirip golnya Cristiano Ronaldo gitu deh.

Bravo untuk timnas, Aku Disini Untukmu

Jumat, September 05, 2008

Terminal Tirtonadi Jilid II Masih Mangkrak

Setelah proses relokasi para penjual kijing dan beberapa pengguna tanah lainnya dari lahan yang akan dijadikan pengembangan terminal Tirtonadi oleh pemkot Solo, sampai saat ini lahan tersebut masih mangkrak dan belum ada tanda-tanda akan ada proses pembangunan. Mengingat sudah ada sebagian seng yang lepas atau sengaja dilepaskan, dikhawatirkan lahan tersebut akan diserbu lagi oleh orang-orang yang ingin menempati tanah secara ilegal. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemkot Solo, jangan sampai sudah di relokasi dengan damai atas penghuni terdahulu, karena keterlambatan pembangunan lahan tesebut malah dihuni lagi oleh orang yang tidak mau tahu akan pembangunan kota

Rabu, Agustus 27, 2008

Merah Rekah

Titik-titik keserasian yang menjalin setiap ruas kelopak adalah semata-mata karena kekuasan Allah.

Senin, Agustus 25, 2008

Lukisan Tuhan

Keceriaan kuning dalam bungkus putih. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dalam menghadirkan keindahan.

Jumat, Agustus 08, 2008

Tembok Pun Jadi Batik

Tidak hanya baju yang memakai motif batik, tembok pun bisa dijadikan sarana untuk melestarikan batik. Tembok yang berada di atas sungai pembatas antara wilayah Solo dan Sukoharjo ini dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pihak yang berkompeten. Semoga tidak ada yang usil untuk merusak upaya yang baik ini.

Tampaknya tidak ada hari libur buat petani. Foto yang diambil hari Minggu 3 Agustus 2008 ini menunjukkan bahwa hanya ada kerja keras dalam hidup mereka. Meski terletak di pinggir kota tepatnya sebelah timur perumahan Lor-In Residence dan bersanding dengan gedung-gedung tinggi bukan halangan untuk kerja keras dan tekun. Berbeda dengan karyawan atau buruh yang masih mengalami hari libur. Meski tidak semua karyawan memanfaatkan hari libur untuk istirahat karena ada juga yang punya usaha sampingan. Yang penting kita sadari adalah hidup kita ada di tangan kita sendiri. Allah hanya meridhoi apa yang kita lakukan.

Selasa, Agustus 05, 2008

Papan Nama Tanpa Nama

Memprihatinkan. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi papan nama stadion kebanggaan masyarakat Solo. Stadion Sriwedari tepatnya. Stadion tempat berlangsungnya PON pertama kali ini merupakan nama yang sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepakbola tanah air. Namun ketika Slamet Suryanto menjabat sebagai walikota Solo, nama stadion ini berubah menjadi stadion R. Maladi dengan alasan sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau sebagai mantan Meteri Olahraga dan designer stadion tersebut. Kini, entah akibat kurangnya sense of belonging dari masyarakat atau banyaknya pihak yang tidak setuju dengan perubahan nama tersebut, kondisi papan nama Stadion R Maladi menjadi tidak terawat karena sebagian besar hurufnya hilang.

Senin, Agustus 04, 2008

Lokomotif Cantik Dari Pabrik Gula

PTPN IX (Persero) memilih lokomotif sebagai ikon perusahaan dan diletakkan di atas identitas perusahaan. BUMN yang berkantor Jl. Ronggowarsito sebelah barat Pura Mangkunegaran Solo ini, tampaknya sengaja memilih lokomotif sebagai ikon karena dalam aktivitas produksinya menggunakan lori (kereta api kecil) lengkap dengan lokomotifnya sebagai sarana transportasi. Lori tersebut digunakan untuk mengangkut produk-produk yang dihasilkan dari tanaman tebu. Menurut situsnya produk tanaman tebu ini termasuk dari Divisi Tanaman Semusim (Pabrik Gula)

Minggu, Agustus 03, 2008

Browsing@Citywalk

Untuk mendukung proses Solo sebagai kota cyber, Apkomindo Solo bekerjasama dengan Telkom Speedy menyelenggarakan event browsing internet di kawasan city walk. Event ini dilaksanakan bersamaan dengan dibukanya Solo IT Expo 2008 di Diamond Convention Center tanggal 30 Juli 2008. Animo yang tinggi dari peserta hingga mencapai 486 orang akhirnya mendapat pengakuan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai event dengan peserta browsing internet terbanyak. Yang penting bukan hanya sekedar rekor tapi tujuan yang mulia benar-benar terwujud yaitu agar masyarakat Solo dapat lebih melek informasi.

Jumat, Agustus 01, 2008

Berdiri Satu Kaki Di Solo IT Expo 2008

Ada yang unik dari Solo IT Expo di Diamond Convention Center 30 Juli-2 Agustus 2008. Di salah satu stand, pengunjung di tantang lomba berdiri satu kaki selama-lamanya. Bagi 3 orang dengan catatan waktu terlama akan memperoleh hadiah dari pemilik stand. Lomba berdiri ini akan berlangsung selama pelaksanaan pameran dan pemenang akan diumumkan pada saat penutupan pameran. Hadiahnya Motherboard, Keyboard dan Optic Mouse.

Kamis, Juli 24, 2008

Dimana Batas Kota Solo?

“Kok batas kota Solo ga terlihat ya”, mungkin itulah yang dipikirkan oleh peserta Munas III Apeksi 22-24 Juli 2008 ketika akan memasuki masuk kota Solo. Apabila setelah tiba di bandara Adisucipto, ketika akan memasuki kota Solo mereka akan melewati Jl Adisucipto. Nah di sepanjang Jl Adisucipto ini bagi orang yang baru pertama kali meginjakkan kaki di kota Solo akan kesulitan untuk menentukan apakah sudah masuk kota Solo atau belum.Karena memang tidak ada penanda yang jelas dan unik yang menjelaskan pintu gerbang kota Solo itu yang mana atau sebelah mana. Bagi penduduk Solo, ketika ditanya batas barat kota Solo di Jl Adisucipto, maka biasanya di jawab dengan tugu Adipura. Tetapi jika melihat dari keseluruhan bangunan tugu, maka identifikasi batas kota juga tidak tampak sebagaimana lazimnya ada ucapan “Selamat Datang di Kota atau Kabupaten ……………”. Atau apakah karena Jl Adisucipto bukan gerbang utama menuju kota sehingga tidak perlu penanda yang jelas. Sebagai jalan akses utama dari bandara menuju kota tidak ada salahnya pemkot membuat “Ucapan Selamat Datang” dalam bentuk yang khas dan unik di Jl Adisucipto, mengingat jalan ini relatif lebih lebar, tidak macet dan terasa lebih nyaman karena hanya sedikit jarak jalan saja yang dilewati bus dan truck. Berbeda jika kita melintasi Jl Slamet Riyadi. Ketika kita masuk kota Solo akan disambut ucapan selamat datang. Meski penanda masuk kota sudah jelas, tetapi kelemahannya adalah kesemrawutan di pertigaan parokah yang harus segera di cari solusinya. Semoga Munas III Apeksi ini bisa memberi inspirasi bagi kota Solo untuk semakin mempercantik kotanya.

Selasa, Juli 22, 2008

Beautiful Art of Java

Batik tidaklah sendirian. Batik adalah seni sekaligus senjata. Mengapa harus kita lupakan. Bukankah keindahannya tiada tara.

Jumat, Juli 18, 2008

PLN Dalam Gelap


PLN wilayah Solo sangat berhemat. Dari 2 kantor PLN di Jl Slamet Riyadi dan Jl Arifin yang saya amati tadi malam tampak gelap gulita. Hanya pos satpam yang ada cahaya. Bahkan papan nama pun tidak diberi penerangan. Sebagai penanggung jawab utama pasokan listrik, mungkin langkah inilah yang harus dibayar oleh PLN akibat mismanajemen yang terjadi selama ini.

Semoga PLN segera berbenah diri.

Rabu, Juli 16, 2008

Beginilah Jika Bersaudara

Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap lading milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak, telah menikah dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu.

Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir “Tidaklah adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit”. Maka demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya Sekarung itu ia anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.

Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir “Tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa, tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku”.

Karena itu setiap malam, secara diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi dari lumbungnya dan memasukkannya ke lumbung milik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban adiknya kelak.

Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah. Sampai…, suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke masing-masing lumbung saudaranya.

Di saat itulah mereka sadar dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta yang justru menjadi perekat cinta bukan perusak. Demikianlah jika bersaudara.


Sumber : Buletin Dakwah MADANI, 23 Jumadil Tsaniyah 1429 H / 23 Juni 2008

Senin, Juli 14, 2008

Beach Soccer League

Apakah pembaca pernah menyaksikan permainan sepakbola pantai (Beach Soccer), atau malah pernah memainkannya? Saya sendiri sebelumnya tidak pernah melihat permainan ini, baik lewat televisi, pertandingan langsung ataupun membaca dari media cetak.

Hingga pada hari Sabtu tanggal 5 Juli 2008 lalu, tanpa sengaja ketika memili-milih saluran di Indovision, saya mendapati saluran televisi Euro Sport yang sedang menyiarkarkan live Beach Soccer League antara Hungaria dan Inggris. Pertandingan itu sendiri dimenangkan oleh Inggris 3-1.

Olahraga ini tampaknya belum populer di Indonesia di banding sejawatnya Beach Vlloey. Beach volley sendiri telah dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasinal (PON) dan Saa Games. Saat ini beach volley menginduk pada PBVSI. Bagaimana nanti bila beach soccer telah popular, akankah menginduk ke PSSI? Tanyakan saja sama Noegraha Besoes sang sekjen PSSI.

Secara keseluruhan permainan beach soccer banyak kemiripannya dengan futsal. Jumlah pemain sama 5 orang, yaitu 4 pemain dan 1 kiper. Kiper boleh menangkap bola meskipun itu operan dari teman sendiri. Ukuran lapangan memang lebih besar dari futsal. Yang pasti bermain di atas pasir dan di ruang terbuka tidak seperti futsal yang di ruang tertutup. Namun dari layar tv saya agak kesulitan melihat batas ruang gerak kiper dalam menangkap bola seperti yang terlihat jelas dalam lapangan futsal. Pemain tidak menggunakan sepatu saat bermain, ini sama dengan volley beach.

Yang unik dari beach soccer adalah lapangan yang tidak rata sehingga untuk passing ball cukup kesulitan, aliran bola pun hampir selalu diawali dengan dicukil terlebih dahulu sampai setinggi lutut baru di oper ke teman lain. Dribbling bola juga sulit, dari penguasaan bola seorang pemain harus segera dioper lagi kepada rekan lain lagi. Ada sebagian pemain yang menggunakan kaos kaki sebelah kanan, mungkin itu dimaksudkan supaya tidak perih apabila di pakai buat nendang bola terus menerus.

Di banding lapangan futsal yang semakin menjamur di tiap sudut kota, untuk membuat lapangan beach soccer cukup sulit karena tidak setiap kota memilik pantai. Mengingat namanya beach yang berarti pantai maka layaknya permainan ini memang di pantai. Tidak perlu memaksakan dengan membuat pasir buatan seperti yang pernah terjadi dengan beach volley.

Minggu, Juli 13, 2008

Penyadapan, Siapa Takut?

Kewenangan sebagai superbody tidak disia-siakan oleh KPK. Meski masyarakat pesimis ketika mengetahui nama-nama yang terpilih dalam KPK jilid II, namun punggawa KPK menjawabnya dengan kerja keras. Apalagi dengan semakin merosotnya kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum yang sudah lebih dahulu eksis.

Pola yang terlihat sangat kentara pada kinerja KPK di banding lembaga adalah efektifitas penyelidikan dengan metode penyadapan. Meski saat ini sebagian besar kasus yang mencuat dari hasil penyadapan masih di proses di pengadilan, tetapi perlahan tapi pasti masyarakat melihat bahwa praktek negoisasi perkara memang ada.

Sudah banyak pula korbannya, yang popular saat ini adalah Urip Tri Gunawan, Kemas Yahya, M Salim, Untung Udji Santoso semuanya dari Kejaksaan Agung, sedangkan nama hakim yang terseret belum dari dapat dipastikan.

Yang masih hangat adalah alih fungsi hutan lindung di Bintan. Selain negosiasi uang tidak lupa pula tawaran bonus perempuan buat menemani. Nikmat betul jadi anggota DPR. Apa yang terjadi pada Kristina setelah mendengar rekaman percakapan antara Al Amin Nasution dengan Azirwan? Sesuai lagunya pasti dia jatuh bangun melewati semua itu.

Penyadapan tampaknya berdampak positif dalam gerak melawan korupsi. Meski tidak semua perjabat langsung tersadar akan kekeliruannya dengan adanya metode penyadapan ini. Tetapi secara bertahap masyarakat semakin punya ruang untuk melawan dengan sebaik-baiknya terhadap korupsi melalui informasi yang di dapat dari penyadapan.

Penyadapan ini sebenarnya sebuah warning atau peringatan bagi pejabat, kedepannya mereka ini harus lebih profesional, cermat dan selalu mengedepankan nurani. Tanpa harus takut membuat kebijakan yang
mensejahterakan masyarakat.

Kamis, Juli 10, 2008

Nyam... Nyam Pukis Lezzzatoo

Sudah pernah dengar pukis kan? Adakah dari pembaca blog ini yang menyukai pukis? Apakah pukis identik dengan daerah tertentu di Indonesia? Seperti pempek dari Palembang atau Pendhap dari Bengkulu.

Menurut Wikiepedia Pukis adalah sebuah kue khas Indonesia. Kue ini dibuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Adonan itu kemudian dituangkan ke dalam cetakan serta dipanggang. Pukis dapat dikatakan sebenarnya adalah modifikasi dari kue wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi taburan coklat butir, keju, irisan daging, atau kacang. Kue pukis memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya berwarna kuning dan bagian bawahnya kecoklatan.

Sepengetahuan saya bentuk pukis juga bervariasi tergantung besar-kecil cetakannya. Bisa di beli per buah atau langsung per bungkus. Kalau kita beli di toko biasanya di jual dalam bentuk per buah tetapi bila kita beli di penjual kaki lima biasanya ada pilihan beli per buah atau per bungkus.

Di Solo apabila beli di toko rata-rata harganya Rp 1.000,- sampai Rp 1.500,- per buah sedangkan di penjual kaki lama harganya Rp 400,- sampai Rp 500,- per buah, untuk per bungkus sekitar Rp 2.500,- Untuk penjual di kaki lima saya biasa beli di Pasar Kleco Solo sedangkan untuk toko saya beli di toko Srabi Notosuman.

Pukis nampaknya masuk dalam kelas jajanan pasar karena mudah kita jumpai di pasar-pasar tradisional dan jarang sekali saya temukan di pesta-pesta.

Dengan menerjunkan semua pemain terbaiknya, tim futsal Solopos mengalahkan Bisnis Indonesia 11-6 pada laga persahabatan, Sabtu 5 Juli 2008 di Copa Futsal Solo. Manajer sekaligus coach, Budianto, tampak puas dengan hasil yang dicapai anak didiknya.

Turun pada awal pertandingan yaitu Rezi Podolski, Joko Ribbery Nuryanto, Dede Klose, Yoppi Cannavaro dan sang punggawa jala Eko Casilas. Begitu kickoff, Solopos langsung menggebrak dengan tik-tak satu sentuhan langsung tembak ke gawang lawan. Dalam 3 menit berjalan Solopos sudah unggul 3 gol.


Para pemain Bisnis Indonesia agak kewalahan meladeni permainan cepat yang di peragakan oleh anak-anak Blue Power, julukan tim Solopos. Palang pintu Solopos, Yoppi Cannavaro bermain sangat taktis di belakang sehingga konsentrasi serangan yang dibangun dari sayap oleh Rezi dan Joko hadir dengan performa terbaiknya. Tidak ketinggalan pemain senior Dede Klose sebagai jangkar tim, bermain sangat efektif dengan membuka ruang tembak bagi pemain dari sayap.


Menjelang turun minum masing-masing tim mulai melakukan pergantian pemain. Coach Budianto, tampaknya sengaja menarik Joko untuk menyimpan tenaganya pada pertengahan babak ke 2. Masuk pada babak ke-2 dari tim Blue Power adalah Ali Zambrota, Aziz Puyol.


Meski babak ke-2 diwarnai beberapa pelanggaran, namun tidak ada kartu yang dikeluarkan oleh wasit. Serangan demi serangan terus bergulir hingga peluit terakhir dibunyikan oleh wasit, skor akhir 11-6 untuk keunggulan Solopos.

Jumat, Juni 27, 2008

Ada Gombel Di Gunung Kidul

Bagi pembaca yang tinggal di kota Semarang atau pernah memasuki kota Semarang pasti tau sebuah kawasan yang namanya Gombel berada di kota atas.

Ya masyarakat Semarang biasa menyebut kota Semarang dalam 2 kelompok yaitu kota atas yang biasanya diwakili oleh Banyumanik dan sekitarnya termasuk Gombel dan kota bawah yang diwakili Simpang Lima sampai ke pasar Johar dan sekitarnya.

Pada malam hari dari kawasan Gombel kita dapat menyaksikan keindahan kota bawah, dengan penerangan yang bergelombang dari utara-selatan dan timur-barat. Sambil makan jagung bakar kita dapat merasakan aura kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan struktur kota demikian indah.

Percaya atau tidak, pada saat perjalanan ke Gunung Kidul awal Mei 2008 saya menemukan pemandangan yang serupa. Kami tidak sempat berhenti dan melihat secara langsung sebuah view yang menarik tersebut. Sekilas saya melihat memang indah pemandangannya. Tampaknya di bahu jalan yang agak lebar sengaja di beton sebagai tempat parkir motor agar lebih leluasa dalam melihat keadaan sekitarnya.

Mungkin karena ada karena malam minggu dalam perjalanan yang terus menanjak tersebut, lalu lintas jalan sangat padat tapi lancar, yang paling banyak melintas adalah kendaraan roda dua dengan sepasang muda-mudi.

Saya belum tahu apa nama daerah tersebut, dan apakah objek tersebut telah dimanfaatkan oleh pemerintah setempat sebagai kawasan wisata untuk menambah pendapatan kota.

Awal Mei 2008 saya mengantar teman ke Gunung Kidul dalam rangka menghadiri pernikahan saudaranya. Tepatnya di desa Pule Ireng, Kecamatan Pule. Dari Solo kami mampir dulu di rumah sepupu teman saya di kawasan rumah sakit Bethesda Yogyakarta, setelah itu mobil langsung bergerak menuju Pule Ireng.

Setelah melewati kota Gunung Kidul, kendaraan Avanza yang saya kemudikan langsung menuju desa Pule Ireng. Perjalanan yang mendebarkan buat kami karena harus melewati hutan jati yang panjang tanpa penerangan sama sekali. Jarak rumah antar penduduk sangat berjauhan dan saat itu pukul 20.00 sudah sangat sepi, yang kami takutkan adalah kalau ada perampok.

Ditengah perjalanan saya merasa ada sesuatu yang aneh terhadap ban mobil. Ban serasa seperti kempes atau gembos tetapi tidak terus-menerus karena hanya saat tertentu kadang muncul kadang hilang. Laju kendaraan tetap lancer seperti keadaan normal.

Hanya modal nekat dan menggunakan feeling mobil terus melaju, karena dalam keadaan gelap gulita memang tidak memungkinkan untuk mengecek kondisi ban ditengah jalan.

Saya hanya berdoa kepada Allah supaya diberi keselamatan sampai tujuan. Setelah cukup jauh melintasi hutan, akhirnya kami melewati sebuah warung yang kebetulan banyak penduduk yang sedang nongkrong sekaligus memiliki penerangan yang cukup.

Saya putuskan menepi untuk mengecek kondisi ban mobil. Setelah saya cek kondisi ban ternyata normal. Saat saya mengecek ban, beberapa penduduk merespon dengan menanyakan apa yang terjadi, saya jawab ban serasa kempes tetapi mobil tetap berjalan lancar.

Penduduk tampaknya langsung paham dan langsung menyatakan bahwa setiap kendaraan yang belum pernah lewat jalan ini, pasti akan megalami peristiwa yang sama. Penduduk kemudian menjelaskan masalah ban tersebut adalah karena marka jalan yang sengaja di buat timbul oleh pemerintah supaya pengguna jalan lebih hati-hati, tidak mengantuk karena lalu lintas yang gelap.

Setelah memahami penjelasan penduduk akhirnya kami merasa lega dan kemudian melanjutkan perjalanan, dan memang dalam perjalanan selanjutnya kami tetap merasakan hal yang sama namun dalam kondisi yang lebih tenang.

Rabu, Juni 25, 2008

Koran Tempo Tanpa Sambungan

Sejak dulu saya membaca koran khususnya untuk halaman 1 atau headline lay out berita yang ditampilkan selalu bersambung pada halaman lain dan biasanya pada bagian akhir halaman.

Tapi itu tidak terjadi dengan Koran Tempo. Bahasanya yang ringkas, padat dan to the point tanpa bersambung pada halaman lain. Apakah ini genre baru dalam lay out koran? Yang pasti bagi pembaca yang sudah terbiasa membaca berita dengan format yang komplet, panjang namun tetap berisi akan merasakan ada sesuatu yang hilang. Kok cuma segini aja infonya. Atau kok hanya singkat banget ya. Begitulah komentar yang biasa muncul.

Saya pun merasakan hal yang sama, kebetulan pas bulan ini Koran Tempo di Solo dijual khusus dengan harga Rp 1.000,-. Saya tertarik membeli untuk sekedar menikmatinya. Dan memang cukup ringkas satu halaman selesai baca bisa ganti halaman lain.

Saya pernah dengar dari jajaran redaksi Koran Tempo, bahwa tujuan format ringkas, singkat, padat adalah untuk mencapai segmen orang-orang yang mempunyai waktu terbatas dan tidak mungkin berlama-lama membaca koran, sehingga muncullah format ringkas tersebut.

Kebiasaan membaca dengan berita yang panjang mungkin sama dengan kebiasaan orang menggunakan windows dan microsoft office, karena sudah terbiasa windows ketika menggunakan open source dan linux agak sulit pada awalnya. Begitu juga dengan Koran Tempo, kalau sudah terbiasa membacanya saya rasa perbedaan berita panjang dengan ringkas tidak akan terasa lagi justru akan memperkaya ragam format berita.

Senin, Juni 23, 2008

Coblos Sing Ayu tur Sexcy

Minggu pagi 22 Juni tahun ini sebagian orang yang yang ber KTP provinsi Jawa Tengah hadir memberikan suara di TPS masing-masing sesuai dengan Surat Pemberitahuan Waktu dan Pemungutan Suara yang dikeluarkan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat.

Ya hari itu adalah hari coblosan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008-2013.

Sebagian lain yang tidak hadir mungkin punya sikap dan alasan sendiri mengapa tidak hadir; mungkin sibuk, tidak ada yang sreg dengan calonnya, sedang berada diluar kota, sedang bekerja, dilarang suami, mungkin juga ketiduran dll.

Setelah perhitungan suara, biasanya akan muncul pernyataan dari pengamat politik, pemilu kali ini legitimasinya tidak cukup kuat, begitulah yang sering kita dengar, tentu dengan sederet argumentasi sesuai teori yang mereka punya.

Pagi sebelum coblosan saya pikir tidak ada salahnya bila saya ingin mengetahui respon rekan-rekan saya dengan beragam latar belakang yang berbeda terhadap coblosan periode ini. Oleh karena itu sebelum pencoblosan dimulai saya mengirimkan SMS ke beberapa rekan dengan isi yang tidak terlalu serius, karena memang bukan dimaksudkan untuk survey.

Saya (Sy) : Meski TPS itu tertutup, tapi saya bisa menerawang pilihan anda dalam coblosan hari ini, tapi biarlah nanti waktu membuktikan hehe, selamat mencoblos. (dengan penyesuian redaksional)

Berikut ini respon rekan-rekan yang bisa saya tampilkan (dengan penyesuaian redaksional), sengaja dengan inisial mereka. Dilanjutkan tanggapan saya tetapi tidak lewat SMS.

Az : Hehe… Ada-ada aja sih 
Sy : Ya iyalah masa ya iya deh, gue gitu loh….

FA : Kukatakan terawangan saudara saya pastikan salah dari anda melihat stiker karena walaupun aku ga nyoblos tapi kupastikan bahwa aq golput ga ada calon yang berkualitas 
Sy : wah ga nyambung Mas…

AM : Aduh… kalah atau menang pokoknya Bambang Sadono pilihanku deh… haha
Sy : deuh… segitunya hehe

An : Maksud lo!! Emangnya kamu Ki Joko Bodo bisa nerawang?
Sy : bukan mbak, saya Ki Joko Pintar jadi bisa nerawang haha

Ad : Apa kata dunia?? Klo aku ga mencoblos dan memberikannya satu kesempatan??
Sy :  wah ga ngerti aku...

TW : Kalo mau tahu pilihanku silahkan ketik REG kirim ke 3333 pasti tidak akan dapat TV
Sy : wah korban iklan nih hehe….

Yy : IIiiih kamu sok tau deh… kasih masukan dong.. pilih yg mana…? Misal ada gambarmu wis mesti tak coblos he2.. he2…
Sy : wah aku jadi terharu… lho….

WP : hehe aku nyoblos sing ayu tur sexcy
Sy : sexcy = sexy bangets kale…

Er : Makasih mas tapi aku ga nyoblos, karena polisi harus netral….
Sy : wah kesalahan bukan pada HP saya tapi pada angin yang mengirimnya

Ag : mks Selamat mencoblos mas
Sy : ya sama-sama… garing banget ya

Kc : Insyallah Semoga menang dalam satu putaran (sssttt.…. Kc = masih kerabat dari calon, red)
Sy : MC Indonesia Idol “dan…. Akhirnya Jawa Tengah memilih ………?”

Sw : Sopo cobo. Sok jilababan.
Sy : Aku paham, sing jawab ustad soalnya

Sf : Aku nunggu serangan fajar ga teko-teko, serangan petang yo ora ono, akhirnya tak coblos semua biar adil hehe
Sy : wah kalo bisa adil berpotensi poligami tuh

Tulisan ini hanya bermaksud mengingatkan bahwa hidup ini terus berputar dan kita dituntut untuk terus berbenah, begitu juga pemegang tampuk pemerintahan Jawa Tengah akan terus berganti.

Di taman Kyai Langgeng, Bukit Tidar, Magelang ada pesawat terbang terdampar dalam keadaan baik dan sempurna. Nama pesawatnya Kyai Langgeng Airlines. Seluruh komponen pesawat mulai dari kockpit, tempat duduk, pelampung, bagasi sampai mesin pesawat masih berfungsi dengan maksimal, apalagi disertai pramugari yang menjelaskan secara langsung kegiatan yang biasa dilakukan dalam pesawat.

Itulah berita yang saya lihat pagi tadi pada segmen Jalan-Jalan di ANTV.

Pesawat itu memang terdampar tapi bukan karena kecelakaan melainkan memang di desain sebagai bagian dari objek wisata di taman Kyai Langgeng. Ini sebuah ide yang jeli, setidaknya saya belum pernah melihat pesawat utuh bukan replika yang benar-benar dihadirkan sebagai wahana wisata. Anak-anak TK dan SD terlihat didampingi oleh orang tua mereka banyak yang berkunjung. Bahkan ada sempat mencoba mengemudikan pesawat melalui ruang pilot.

Menurut pengelolanya, pesawat tersebut dibawa dengan kontainer dari Bandara Juanda Surabaya ke Magelang. Dalam kontainer body pesawat dibagi dalam 4 bagian dan selanjutnya dirakit kembali setelah sampai di Magelang. Kurang lebih menghabiskan 2 miliar dari proses perpindahan pesawat.

Bagi saudara-saudara kita yang belum pernah melihat atau naik pesawat, tentu wahana wisata ini akan sangat bermanfaat. Sangat baik juga bila dijadikan pelajaran di luar kelas oleh lembaga pendidikan.

Kamis, Juni 19, 2008

Meninggal Tanpa Merepotkan

Hari ini saya pergi melayat ke tempat sahabat saya yang bapaknya telah kembali menghadap kepada Allah SWT. Tepatnya di sebelah barat Masjid (Pasar Tegalgondo) Delanggu, Klaten. Perjalanan dari kantor memakan waktu kira-kira 40 menit pergi-pulang.

Bapak sahabat saya menghadap Allah dalam kondisi tidak sadar setelah berada di ruang ICU rumah sakit Kasih Ibu sejak Rabu siang. Menurut cerita sahabat saya diawali masuk angin pada hari Minggu kemudian kondisinya selalu melemah, hingga Rabu pagi terjatuh pada saat perjalanan solat subuh dan kemudian dibantu tetangga diantar kerumah.

Beliau mengidap penyakit Hernia (Jawa : Ketedun) yang sudah cukup lama namun tidak bersedia di operasi. Menurut dokter apabila masih muda dan segera dioperasi harapan hidupnya bisa lebih panjang.

Proses kematian yang singkat, tidak perlu menderita sakit cukup lama menurut saya adalah sesuatu yang patut diharapkan orang, plus tidak perlu merepotkan banyak orang. Apalagi harus berbulan-bulan menjalani terapi. Saya jadi berpikir mungkin ada amalan yang seharusnya kita kerjakan yang dapat menolong kita dalam mempermudah dalam proses kematian.

Saya jadi teringat ucapan Butet Kertardjasa tentang cita-citanya dalam menghadapi kematian, dalam sebuah infotainment dia mengatakan dia ingin meninggal dengan proses singkat dan jangan sampai merepotkan yang masih hidup.

Cita-cita yang pantas kita renungkan bersama.

Tanpa angin dan ada hujan ketika sedang persiapan berangkat ke kantor tiba-tiba tempat tinggal saya diketok orang, ternyata yang datang adalah tetangga saya sendiri, tanpa ada kata pengantar langsung minta pendapat saya apakah kupon yang dia dapatkan itu (sambil menunjukkan kupon) benar atau tidak?

Pertanyaan itu diajukan kepada saya dengan alasan yang sederhana saja yaitu karena saya bekerja di Solopos. Entah nyambung atau tidak alasan itu saya juga tidak tahu. Secara positif saya menanggapi mungkin tetangga saya menganggap saya banyak tahu tentang kupon-kupon seperti itu.

Setelah saya lihat sebagaimana lazimnya sebuah kupon undian berhadiah, di kupon tersebut juga tertera izin dari Departemen Sosial. Juga penyebutan hadiah yang didapatkan sangat jelas tertulis berikut telepon yang dapat dihubungi. Tepati tidak disebutkan tanggal pengambilan hadiah dan cara pengambilan hadiah.

Sejujurnya saya baru kali itu melihat kupon undian berhadiah yang menunjukkan sebagai pemenang dan saya tidak berani mengatakan undian itu benar. Karena saya memang tidak tahu parameter benar atau tidaknya.

Dalam prakteknya undian berhadiah adalah kegiatan untuk mendukung promo suatu produk. Sebelumnya didahului oleh iklan di televisi atau media cetak yamg menyatakan pelaksanaan undian, hadiah undian dan cara pelaksanaan undian (misal temukan kupon hadiah dalam produk sabun cuci A).

Karena tidak mengetahui detail tentang latar belakang kupon hadiah, akhirnya saya hanya menyarankan kepada tetangga saya agar menelpon nomor yang disebutkan di kupon dan segera konfirmasi ke kantor Perusahaan tersebut yang ada di Solo ini. Sampai tulisan ini dibuat belum ada kabar dari tetangga saya.

Saya hanya berharap itu bukan pemanis dari bentuk promo suatu produk, kasihan masyarakat yang mendapatkan kupon karena mereka pasti sangat mengharapkan hadiah tersebut.

Senin, Juni 16, 2008

Kelemahan Sistem IT XL

Sekali lagi tentang XL. Disaat gencarnya penurunan tarif sms oleh semua operator, XL mengeluarkan promo 125 SMS. Sebagai pelanggan XL saya sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi langkah ini.

Harapan saya promo dan segala bentuk layanannya tetap berjalan seimbang. Namun sistem IT XL mungkin mempunyai kelemahan. Berikut pengalaman saya.

Pada tanggal 14 Juni 2008 sekitar pukul 06 pagi saya aktivasi paket 125 SMS, direspon oleh operator (57000) MAAF, COBALAH BEBERAPA SAAT LAGI. Logika saya aktivasi belum diterima, maka selang menit dan jam kemudian saya mencoba lagi beberapa kali. Tetapi direspon yang intinya promo hanya berlaku sehari satu kali. Aneh juga masih diminta coba lagi tapi selang beberapa menit dan jam kemudian dinyatakan hanya berlaku sehari satu kali padahal secara riil aktivasi belum diterima (pulsa belum berkurang) kok sudah dianggap pernah aktivasi.

Ketika hal ini saya konfirmasi ke XL Solo jawabannya sehari hanya bisa satu kali, silahkan coba besok lagi. Menurut saya ini jawaban yang sangat sederhana dan tidak menjawab pertanyaan saya. Saya konfirmasi ke 817 dijawab sistem lagi ada gangguan, ketika ditanyakan kok tidak ada perbaikan dari pagi, sang CS tidak bisa menjawab dan meminta besok dicoba lagi.

XL Solo tidak memberikan penjelasan maksimal, XL Jakarta sangat lambat memperbaiki sistem nya, masak dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam tidak selesai-selasai perbaikannya.

Namun keesokan harinya pada tanggal 15 Juni 2008 sekitar pukul 6 pagi saya sudah bisa aktivasi dengan lancar. Selama 1 hari penuh saya tidak dapat memanfaatkan promo XL.

Tingkatkan layanan mu XL.

Sabtu, Juni 14, 2008

Jamdatun Terpojok

Masih tentang percakapan antara Jamdatun Untung Udji S dengan Artalyta Suryani. Sebagaimana wawancara yang terlansir di media, baik cetak maupun elektronik, Jamdatun mengatakan rencana penangkapan Artalyta karena biar ada keseimbangan antara yang di suap dengan penyuap sehingga semuanya ditangkap.

Kita patut curiga dari percakapan tersebut :

Jamdatun minta supaya Artalyta dirumah saja dan akan ditangkap tim Kejaksaan.

Hebat sekali orang yang mau ditangkap dengan dengan penagkap sangat kompak, akrab, dan damai sekali. Logikanya orang yang mau ditangkap ketakutan tapi ini malah seperti minta perlindungan dari pihak calon penangkap. Dalam hal ini Artalyta takut kepada KPK.

Menurut saya ini merupakan indikasi kuat rencana mengolah perkara sehingga mudah dibelokkan. Apalagi terkait juga dengan pernyataan Artalyta supaya bisa mengamankan bos kita semua. Dapat terbaca arahnya, apabila ditangkap oleh kejaksaan, maka akan mudah bagi kejaksaan untuk mengontrol perkara, sehingga nantinya seolah-olah tidak ada hubungannya uang dari Artalyita kepada Urip TG.

Jamdatun menyatakan kalau 6 M susah buat mengelak.

Berarti apabila yang diserahkan 600 juta mungkin masih mudah untuk mengelak dan dapat dibuat skenario sederhana agar tidak bisa terjerat hukum. Dari percakapan sepertinya Untung sangat fasih dan mungkin sudah terbiasa membuat skenario agar perkara bisa lolos dari pasal-pasal.

Jamdatun kaget kalau 6 M dikiranya tidak sebesar itu dan dia tanya buat siapa saja.

Dari percakapan pula sepertinya Untung tidak terlibat khusus dalam kasus suap Urip yang diduga terkait penghentian BLBI Sjamsul. Tetapi mungkin karena sudah terlanjur akrab maka saran-saran yang Untung sampaikan terbaca membela posisi Artalyta. Ini pun sudah tidak dibenarkan karena sudah diluar Tugas Pokok dan Fungsi Jamdatun. Bagaimana logikanya Jamdatun membela dan mengarahkan orang yang telah memberi suap agar berkata tidak sebenarnya? Yang sangat mungkin adalah dalam kasus lain Untung pernah mengatur perkara bersama Artalyta.

Tapi sayang setelah sidang mendengarkan rekaman pembicaraan Artalyta dan Untung, Jaksa Agung (JA) menyatakan baru akan memeriksa setelah sidang Artalyta selesai. Meski demikian masih ada secercah harapan setelah Presiden telah memerintahkan JA untuk membenahi kejaksaan dan berindak keras.


Jumat, Juni 13, 2008

Kelu

Kelu
Lidahku membeku
Karena melihat pejabat jadi benalu
Karena melihat pegawai bertopang dagu
Karena mendengar pemimpinku selalu ragu
Karena mendengar tokoh yang tidak punya malu

Kamis, Juni 12, 2008

Nasib Jamdatun dan Jamintel?

Sidang kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan terus berlanjut. Rekaman pembicaran antara Artalyta dengan Kemas Yahya Rahman (Jampidsus) dan Untung Udji Santoso (Jamdatun) yang diperdengarkan dalam persidangan semakin menguak adanya konspirasi dalam penghentian penyelidikan kasus BLBI Samsjul Nursalim.

Berikut rekaman pembicaraan Artalyta-Kemas Yahya dan Untung yang saya kutip dari Solopos.

Artalyta (A) : Halo.
Kemas (K) : Halo.
A : Ya, siap.
K : Sudah dengar pernyataan saya? Hehehe.
A : Good, very good.
K : Jadi tugas saya sudah selesai.
A : Siap, tinggal...
K : Sudah jelas itu gamblang. Tidak ada permasalahan lagi.
A : Bagus itu.
K : Tapi saya dicaci maki. Sudah baca Rakyat Merdeka?
A : Aaah Rakyat Merdeka, nggak usah dibaca.
K : Bukan, saya mau dicopot hahaha. Jadi gitu ya...
A : Sama ini mas, saya mau informasikan.
K : Yang mana?
A : Masalah si Joker.
K : Ooooo nanti, nanti, nanti.
A : Nggak, itu kan saya perlu jelasin, Bang.
K : Nanti, nanti, tenang saja.
A : Selasa saya ke situ ya...
K : Nggak usah, gampang itu, nanti, nanti. Saya sudah bicarakan dan sudah ada pesan dari sana. Kita...
A : Iya sudah.
K : Sudah sampai itu.
A : Tapi begini Bang...
K : Jadi begini, ini sudah terlanjur kita umumkan. Ada alasan lain, nanti dalam perencanaan.

Percakapan Artalyta-Untung

Untung (U): Memang dikasih bera pa duit?
Artalyta (A): 660 ribu dolar.
U : 4 M?
A : 6 M.
U : Lailahailallah!
A : Jadi bagaimana ini, menyelamatkan itu semua, orang-orang kita?
U : Nggak iso ngelak kalau 6 M. Gila.
A : Jadi gimana?
U : Tak pikir enam atus juto (enam ratus juta-red) gitu.
A : Nggak, itu banyak. Gimana?
U : Itu untuk siapa?
A : Ah, ya udahlah. Sekarang kita jalan keluarnya gimana?
U : Aduh biyung gimana?
A : Jadi gimana? Ini kan mesti ngamanin bos kita semua.
U : (terdiam lama) Usahakan cepat you keluar. Nyari Antasari (Ketua KPK Antasari Azhar-red) deh.
A : Ya, di mana dia rumahnya?
U : Di BSD. Waduh, tapi saya tidak tahu juga rumahnya. Tapi jangan, jangan ke rumahnya. Ketemu di mana, di hotel atau di mana gitu deh.
A : Ya, aku kan udah mau dibawa (ditahan-red). Sampeyan lah yang kejar, yang nyari dia, Mas. Kan nggak kentara kalau sampeyan.
U : Ya, iya. Tapi teleponnya aku gak ngerti rumahnya (suara Untung terdengar gelagapan).

Luar biasa memang kasus suap Urip ini. Tidak tanggung-tanggung 3 Jaksa Agung Muda sekaligus tersangkut namanya dalam penyelesaian kasus BLBI tersebut. Kejaksaan Agung kembali dibikin malu oleh pegawainya.

Apakah Jamdatun dan Jamintel akan bernasib sama seperti mantan Jampidsus Kemas Yahya Rahman?

Sebuah hal yang rasional dari rekaman pembicaraan itu bila Jaksa Agung (JA) memerintahkan Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) untuk memeriksa sejauh mana keterlibatan Jamdatun dan Jamintel dalam kasus suap tersebut.

Apabila cukup bukti keterlibatan mereka, kita sangat berharap JA tidak melindungi anak buahnya, minimal dicopot dari jabatannya. Sekarang adalah momentum yang tepat buat JA membersihkan Kejagung dari oknum-oknum yang tidak mendukung program pemberantasan korupsi.

Mari kita tunggu sikap Jaksa Agung.

Rabu, Juni 11, 2008

Hadits Nabi dan Negroponte

Hadits Nabi mengatakan sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat buat orang lain. Berarti kita sebagai umatnya sebenarnya sudah diminta sejak dulu untuk berbuat yang terbaik kepada semua umat.

Saya tidak tahu apakah Prof Nicholas Negroponte mengetahui hadits ini atau tidak.

Menurut Kantor Berita ANTARA Negroponte adalah pendiri lembaga nirlaba "One Laptop Per Child" (OLPC) yang mengembangkan laptop super murah dengan harga hanya 100 dolar per unit, atau kurang dari Rp 1 juta.

Inovasi laptop ini bertujuan mengusahakan penggunaan komputer dalam dunia pendidikan bagi anak-anak di negara-negara miskin di dunia. Negara yang sudah menggunakannya yaitu Uruguay dan Nigeria, yang segera menyusul adalah Kolumbia.

Saya kira ini adalah sebuah cita-cita dan tindakan yang sangat nyata dengan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Bagaimana dengan kita? Seberapa banyak hal yang sudah kita berikan kepada semua umat?

Marilah menjadi bahan kontemplasi kita semua. Bravo untuk Negroponte.

Selasa, Juni 10, 2008

Pesona Sapardi Djoko Damono

Semua karya sastra dalam pandangan saya mestinya mengandung kemanfaatan, keindahan dan kebijaksanaan. Dengan kata yang lebih ringkas saya ingin katakan karya sastra haruslah menggugah.

Salah satu yang termasuk karya sastra adalah puisi. Ada yang menitikkan air mata ketika mendengar puisi dibacakan, ada yang tak sanggup berkata-kata ketika membaca sebuah puisi, bahkan ada yang terdiam dan terpana beberapa saat setelah musikalisasi puisi dimainkan.

Itulah yang saya maksud dengan menggugah.

Seolah puisi mempunyai daya magis, tapi pembaca boleh tidak setuju kok.

Salah satu puisi yang saya suka adalah karya-karya Sapardi Djoko Damono kadang ada yang menyingkat SDD.

Seperti puisi berjudul Aku Ingin berikut ini :

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Beberapa diantara puisi yang lain dapat pembaca nikmati disini



Senin, Juni 09, 2008

SMS Murah XL Tidak Langsung Aktif

Lagi-lagi ada keluhan saya untuk XL. Kali ini janji SMS Murah ke semua Operator Rp 40/SMS dengan cara ketik 125 SMS kirim 567 ternyata tidak bisa langsung aktif.

Hari ini untuk membuktikan SMS Murah dari XL saya sengaja mengunjungi XL Centre Solo di Jl Slamet Riyadi. Awalnya saya mau tanya tentang paket Rp 50/SMS. Setelah tanya langsung ke Customer Service (CS) ternyata sudah tidak aktif lagi dan akhirnya saya mencoba paket yang disarankan yaitu Rp 40/SMS.

Setelah transaksi berhasil ditandai oleh SMS dari XL saya mencoba menggunakan langsung di counternya ternyata masih terpotong Rp 350,- akan tetapi untuk potongan Rp 5.000 dari XL sebagai biaya Paket SMS Murah hampir tidak ada jeda dan langsung terpotong dari pulsa saya.

Menurut CS-nya mungkin ada delay, tunggu aja karena memang tidak bisa langsung, tapi yang “hebatnya” untuk potongan pulsa dari XL tidak pernah ada delay. Tidak jelas sampai kapan saya harus menunggu, dan saya tidak tahu apakah untuk hal yang seperti ini ada SOP atau tidak.

Karena tanpa kepastian saya memutuskan langsung pulang saja. Sebagai konsumen XL saya pantas kecewa, minimal saya telah melakukan komunikasi langsung meski tidak ada jawaban yang solutif.

Bagaimana dengan mu XL?

Pada hari Minggu tanggal 8 Juni 2009 di rumah Rina Yurini (Manajer SDM Solopos), Tohudan, Karanganyar, telah diadakan pertemuan 4 Dojo Shoshin yang tergabung di bawah bimbingan sensei Bambang Ali Utomo (pemegang sabuk hitam Dan-1 Aikido)

Pertemuan ini dihadiri perwakilan 4 Dojo Shoshin yaitu Solopos (Rina Yurini-Suwarmin-Rezi), Assalam (Karim-Haryoko-Andri), Makam Haji (Sersan Mayor Mashudi) dan AURI Skuadron Pendidikan 405 (Sersan Mayor Mashudi), kesemuanya berada di wilayah Soloraya.

Setelah pengantar dari sensei Bambang yang intinya meminta ada regenerasi Pelatih dan Pengurus Organisasi karena beliau per 20 Juni 2008 akan hijrah ke Tanjung Karang, Lampung, dan akan mengembangkan Aikido disana.

Dengan pembicaraan yang santai tidak lupa suguhan pisang goreng dan kacang rebus hasil panen kebun ibu Rina Yurini, semua peserta sepakat membentuk Koordianator Dojo Shoshin yang akhirnya dinamakan Dojo Shoshin Solo dengan Koordinator Sersan Mayor Mashudi dan Sekretaris Rina Yurini.

Peserta rapat sepakat Dojo Shoshin Solo akan menjalankan fungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kegiatan Dojo Shoshin Solo dengan dojo lain (Dojo PTPN Solo) yang berafiliasi dengan Yayasan Aikido Indonesia Aikikai, dengan pelatih Pak Allan (Dan-2 Aikido), dengan Aikido Pusat di Jakarta serta berfungsi sebagai sekretariatan yang bertempat di Radio Solopos FM lantai 3 Griya Solopos Jl Adisucipto 190 Solo.

Selain itu Pelatih Bambang Ali menunjuk Dewan Guru untuk menggantikannya yaitu Pak Andri, Karim dan Hartanto. Mereka ini adalah pihak yang telah menjadi asisten pelatih bersama sensei Bambang selama ini.

Akhirnya pertemuan ditutup dengan makan bersama…. nyam nyam Ayam Goreng Tulang Lunak gitu loh……

Selamat jalan Pak Bambang Ali Utomo, semoga bisa mengembangkan Aikido di Lampung dan doakan kami agar tetap eksis mempelajari dan mengembangkan Aikido di Solo.

Sabtu, Mei 31, 2008

Azan dan Syafaat Kanjeng Nabi

Ternyata tidak perlu yang berat-berat dalam beribadah, dengan diam dan menyimak kemudian mengikuti apa yang diucapkan muadzin niscaya akan mendapatkan syafaat dari kanjeng Nabi Muhammad. Tetapi diam saja juga tidak mudah apalagi untuk orang yang punya segudang kesibukan. Agama memberikan pilihan kepada manusia dan manusialah yang harus menentukan.

Janji syafaat dari kanjeng Nabi dapat disimak di bawah ini:

“Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian memohonlah al-wasilah (kedudukan tinggi) kepada Allah untukku karena itu adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku adalah hamba tersebut, barangsiapa memohon al-wasilah untukku niscaya dia (berhak) mendapatkan syafaat.”

(HR Muslim 2/327)

Jumat, Mei 30, 2008

Buletin Jumat Banyak Iklannya

Seperti biasa setiap setelah solat di suatu masjid mata saya selalu tertuju pada pojok masjid untuk melihat apakah ada Buletin Jumat yang biasanya selalu tersedia dalam jumlah terbatas.

Isi atau konten dari tiap Buletin yang berbeda menurut saya akan menjadi referensi ajaran islam yang penting buat saya sebagai orang awam dalam agama. Beberapa isi yang sering dihadirkan adalah sejarah nabi, perilaku teladan dari para sahabat nabi dan ulama-ulama yang tawadhu’, yang tidak ketinggalan adalah kaidah Fiqh dan Hadits.

Rata-rata seluruh buletin menampilkan isi yang menarik dan bermanfaat, ada alamat redaksi serta struktur penanggung jawab penerbitan, juga ruang tempat pemasangan iklan (mungkin untuk menjaga keberlangsungan penerbitan).

Namun pernah di suatu masjid saya mendapatkan Buletin Jumat terbitan bulan Mei 2008 yang “tampil beda”, karena saya tidak menemukan alamat redaksi dan struktur penanggungjawabnya dan yang lebih membedakan porsi ruang iklannya lebih besar daripada isinya, kira-kira ¾ iklan dan ¼ isi.

Secara umum buletin jumat berisi hal-hal yang menyangkut informasi agama. Kalaupun ada ruang iklan itu mestinya hanya pendukung saja karena buletin jumat bukanlah institusi bisnis industri penerbitan yang bergantung dari iklan.

Apabila porsi iklan lebih besar dari konten dan tidak ada alamat redaksi, saya kira ini telah menyimpang dari garis logika secara umum. Meski niatnya baik untuk menyampaikan informasi agama tetapi dengan porsi iklan yang lebih besar seolah-olah telah nampak unsur bisnisnya lebih diutamakan daripada kontennya.

Apabila memang ingin memperkenalkan suatu produk, ada beberapa cara yang sudah berlaku umum dipakai oleh pelaku bisnis, bisa lewat brosur yang dititipkan pada agen koran, leafleat kepada sasaran yang dituju, atau bahkan lewat media online dengan membuat situs atau blog sendiri.

Saya kira itu jauh lebih elegan.

Sebagian advokat Indonesia punya gawe besar. Pada tanggal 30-31 Mei 2008 akan mengadakan kongres di Balai Sudirman Jakarta. Isu sentralnya adalah bahwa organisasi advokat PERADI tidak legitimite oleh karena itu perlu dibentuk organisasi baru melalui kongres atas nama individu atau pribadi advokat

Seperti kita ketahui beberapa organisasi advokat lahir karena akibat perbedaan pandangan pada saat pelaksanaan kongres atau munas. Sebagian advokat dengan suara yang lebih kecil atau besar memisahkan diri dan membentuk organisasi baru.

Apakah advokat memang sulit bersatu? Ataukah karena ego elit advokat yang terlalu tinggi sehingga persoalan menjadi semakin berlarut-larut.

Apabila ada lebih dari satu organisasi advokat maka ini jelas melebar dari cita-cita pasal 28 ayat (1) UU Advokat yang menyatakan Organisasi Advokat merupakan satu-satunya wadah profesi Advokat. Nantinya organisasi mana yang diakui oleh UU Advokat sebagai satu-satunya organisasi advokat yang berwenang menjalankan pendidikan profesi advokat dan mengangkat seseorang sebagai advokat. Mengingat UU menyatakan organisasi advokat dibentuk sesuai ketentuan UU Advokat.

Pakai XL ternyata tidak sampai puas. Beberapa kali saya menggunakan XL tetapi hanya bertahan sampai kira-kira menit ke-26. Hal ini juga dialami beberapa orang yang menelpon saya. Namun pernah juga melewati menit ke-26 tapi paling banter hanya sampai menit ke-50.

Faktanya lebih banyak yang putus di tengah jalan daripada sampai lama. Tidak sesuai juga dengan iklannya yang “sampe puuuaaaasssss………”
Sulit diterima akal sehat apabila ini karena traffiic yang padat, karena putusnya sambungan berulang kali pada menit yang sama yaitu ke-26. Sangat mungkin terjadinya kesengajaan oleh operator dengan cara random tapi kebetulan saya terus yang kena random.

Semoga Pro XL berbisinis dengan nurani dan etika yang luhur.

Kondisi advokat Indonesia saat ini secara sederhana dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Advokat dengan SK Menteri Kehakiman

2. Advokat dengan SK Ketua Pengadilan Tinggi

3. Advokat dengan SK PERADI (Organisasi Advokat)

Untuk kelompok 1 dan 2 tampaknya apabila dilihat dari Ketentuan Peralihan pasal 32 ayat (1) UU Advokat No. 18 tahun 2003 tidak ada masalah berarti karena langsung dinyatakan sebagai Advokat. Tidak mungkin ada penafsiran lagi tentang legalitas kelompok ini pasca tidak berlakunya lagi peraturan zaman kolonial yang mengatur tentang advokat sebagaimana disebutkan dalam pasal 35 UU Advokat. Artinya kelompok ini legal karena telah memenuhi kualifikasi peraturan perundang-undangan sebelum keluarnya UU Advokat dan kemudian diakui oleh UU Advokat.

Tetapi untuk kelompok, 3 dengan akan berlangsungnya Kongres Advokat Indonesia tanggal 30-31 Mei 2008 di Balai Sudirman Jakarta, tehadap legalitasnya menimbulkan suatu pertanyaan karena kelompok ini mendapatkan SK dari organisasi advokat yang juga dipertanyakan legitimasinya.

Menurut pihak yang pro kongres advokat, PERADI adalah paguyuban bukan organisasi advokat karena berdiri berdasarkan kesepakatan organisasi advokat yang sudah eksis sebelumnya bukan lewat munas atau kongres.

Sedangkan pasal 32 ayat (3) menyatakan organisasi IKADIN, AAI, IPHI, HAPI, SPI, AKHI, HKHPM, APSI hanya sebagai pelaksana sementara tugas dan wewenang organisai advokat sebelum satu-satunya organisasi advokat terbentuk sesuai perintah UU Advokat.

Sementara pasal 32 ayat (2) menyebutkan ketentuan susunan organisasi advokat ditetapkan oleh para Advokat. Siapakah yang dimaksud para Advokat oleh UU Advokat? Apakah organisasi yang sudah eksis sebelumnya-sebagai pelaksana sementara tugas dan wewenang organisasi-kemudian meleburkan diri dalam suatu wadah tunggal atau setiap individu advokat yang sudah diakui oleh UU Advokat kemudian melaksanakan semacam kongres atau munas.

Ada baiknya pembentuk UU menjelaskan siapa sebenarya yang dimaksud “para Advokat” yang berwenang membentuk satu-satuya organisai advokat.

Kamis, Mei 22, 2008

Layangan dan Sangkutan

Sudah 2 minggu ini di sekitar tempat tinggal saya diramaikan oleh permainan layang-layang atau biasa disebut juga layangan. Permaianan yang mengandalkan angin ini tampak sangat dinikmati oleh kalangan mahasiswa dan anak-anak sekolahan.

Harga layangan ternyata cukup murah hanya sekitar Rp 400,- per buah. Entah berapa untung yang diambil oleh sang penjual. Teman-teman saya malah membeli 3 sampai 4 sekaligus sebagai persiapan katanya.

Tampak keceriaan di mata mereka saat berusaha menaikkan layangan dan memantau layangan saat sudah berada di udara. Apalagi dibarengi aksi sangkutan (usaha memutuskan layangan pihak lain yang sedang mengudara juga).

Jika saya amati justru aksi sangkutan ini adalah yang paling mengasyikkan dan mendebarkan. Karena ada ketegangan, tarik-ulur dan teriakan-teriakan yang saling bersahutan diantara teman yang menaikkan layangan.

Klimaksnya adalah saat putusnya layangan sendiri atau layangan pihak lain. Ini saat yang menyenangkan bagi yang berhasil dalam sangkutan sekaligus menyedihkan bagi yang kalah dalam sangkutan.

Saya kira ini permainan yang murah meriah sebagai sarana rekreasi daripada memikirkan terus-menerus biaya hidup yang semakin melambung.

Saya membaca tulisan Mas Wicaksono di Blog Tempointeraktif posting tanggal 16 Mei 2008 yang mengungkapkan tidak banyak tulisan atau berita yang muncul versi orang yang mengalami langsung peristiwa tersebut. Menanggapi tulisan tersebut berikut ini pengalaman pribadi saya tentang demo dan kerusuhan Mei 1998.

Demo

Pada bulan Mei 1998 saya masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UNS Solo semester II. Gelombang demonstrasi menuntut Soeharto turun selain di Jakarta dan kota lain juga berkobar di Boulevard UNS. Salah satu orang yang sering berorasi saat demo yang saya ingat adalah Ulin Ni’am Yusron.

Setiap hari mulai sekitar jam 10 hingga sore demo terus berlangsung tiada henti, bahkan pada saat hari Jumat pun sebagian teman-teman solat Jumat di Boulevard dengan anjuran ber tayamum karena tidak memang kran air di sekitar Boulevard, kemudian melanjutkan demo lagi.

Aparat polisi yang menjaga demo harus bekerja keras menghadapi gelombang gerakan mahasiswa. Mulai dorong-dorongan hingga lemparan batu adalah hal yang biasa dan rutin terjadi. Seolah-olah demo tanpa bentrokan tidak afdol.

Saya bukan penggerak demo, cuma terlibat sebagai penonton aktif dan sekali-kali membantu teman-teman yang menyiapkan batu untuk melempari aparat dari belakang. Batu itu sendiri dikumpulkan dari selokan yang ada di sisi timur dan barat Boulevard. Bahkan ada yang nekat membongkar paving yang biasa digunakan untuk pejalan kaki menuju ke dalam kampus.

Pada saat itu opininya adalah kampus adalah mimbar demokrasi sehingga tabu dimasuki oleh polisi. Namun suatu hari demo aparat polisi pernah menyerang mahasiswa kedalam kampus, sehingga para mahasiswa berlarian kocar-kacir, termasuk saya setelah lari kira-kira 50m dibantu oleh teman yang tidak saya kenal menawarkan untuk segera naik motornya karena polisi sudah sangat dekat.

Saya kos di sebelah barat Boulevard sehingga mau tidak mau apabila ingin pulang ke kos saya akan melewati Boulevard yang pada siang atau sore hari sudah di kepung oleh aparat kepolisian. Pernah suatu hari karena demo sudah selesai saya dan teman nekat pulang lewat jalan yang masih dikepung oleh polisi yang sedang beristirahat. Beberapa diantara mereka berteriak untuk menghajar kami karena melihat wajah kami berkeringat.
“ Lha kuwi sing lewat isih kemringet, hayo di hajar wae”. Untungnya teriakan itu tidak direspon oleh teman-teman polisi yang lain.

Kerusuhan

Gelombang demo terus bergerak hingga Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Namun sebelum tanggal 21 Mei terjadi peristiwa kerusuhan yang sangat luar biasa di Solo tepatnya pada tanggal 13-14 Mei 1998.

Pada siang hari tanggal 13 Mei saya pergi ke Jogja menggunakan kereta Prameks dan bermalam di kos
Saherman teman SMU saya yang kuliah di Fisipol UGM. Saya tidak tahu kalau di Solo pada saat itu sudah terjadi penjarahan dan pembakaran toko-toko.

Pada sore hari untuk suatu keperluan kami berjalan menuju kampus UGM, tanpa kami sadari suasana sangat sepi dan tegang, muncul kabar bahwa kampus UGM sudah di kuasai tentara dan kami diminta tidak berjalan terlalu jauh dari kos masing-masing. Kami sempat ketakutan dan bingung dan akhirnya memilih untuk segera pulang meski tidak melihat barisan tentara yang berada di kampus.

Pada siang hari tanggal 14 Mei 1998, saya pulang ke Solo dengan tetap menggunakan Prameks. Dalam perjalanan ada keanehan yang saya rasakan. Kereta penuh sesak, orang berjubel dan sampai susah untuk berjalan. Di sepanjang jalan sisi rel banyak orang bergerombol, duduk dengan raut muka tegang. Memasuki kota Solo sebelum sampai stasiun sudah banyak bangunan yang terbakar. Saya masih belum tahu apa yang terjadi.

Tiba di stasiun Balapan Solo ternyata sudah banyak orang mengantre berdesakan persis di sisi rel untuk naik kereta yang akan menuju Jogja kembali. Ini keanehan kedua yang saya ketahui. Setelah turun dan berada di gerbang stasiun seperti biasa saya menunggu bis yang lewat untuk melanjutkan perjalanan menuju kampus UNS di Kentingan.

Setelah lama menunggu tidak ada satu pun bis yang lewat, bahkan sempat Pak Becak emosi karena saya tidak mau naik becaknya padahal dia sudah berulang kali mengatakan bis tidak ada yang berani jalan karena ada kerusuhan.

Saya tidak langsung percaya, hingga akhirnya memutuskan berjalan kaki dari stasiun Balapan sampai perempatan (bang-jo) dekat SD Margoyudan. Karena tidak ada bis yang lewat saya memutuskan naik becak sampai perempatan Panggung. Sebelum tanggul sudah ada rumah makan yang terbakar. Di perempatan Panggung ada tentara dan tank yang siaga penuh, terpasang juga kawat berduri yang panjang, gedung disekitar Panggung sudah hangus, sisa-sisa ban yang terbakar dan ada yang belum padam.

Setelah sampai Panggung saya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga tiba di kos dekat kampus UNS. Beberapa gedung pertokoan di sepanjang jalan Kol Sutarto dan Ir Sutami juga bayak yang terbakar. Setelah sampai di kos ternyata ada teman saya sempat menjarah satu karung gula dari toko yang diserbu massa.

Saya memang tidak menyaksikan langsung proses penjarahan, gerakan massa dan pembakaran gedung karena siang hari tanggal 14 Mei peristiwa tersebut memang sudah selesai.

Keesokan harinya saya berkeliling kota, banyak toko-toko besar yang hangus terbakar seperti Pasar Singosaren, SE Purwosari hingga rumah Harmoko dan bioskop di Solo Baru juga tidak luput dari bidikan massa.

Itulah sebagian pengalaman yang masih ada dalam memori saya tentang demo dan kerusuhan Mei 1998 di kota Solo.

Sabtu, Mei 17, 2008

Wasiat Hasan Al Basri

Kesibukan kita tidak pernah ada habisnya. Beragam kegiatan dengan motif apapun sering membuat kita terlena akan pengisian rohani.

Pekerjaan kantor yang tidak pernah ada habisnya, organisasi-organisasi yang kita menjadi pengurusnya, urusan anak-anak, relasi dengan keluarga dan lain sebagainya, semuanya kadang menjadi alasan yang tidak pernah ada habisnya kita ucapkan.

Hidup cuma sebentar, bahkan mung mampir ngombe kata orang Jawa, tidak selayaknya kita sia-siakan.

Sungguh pas nasehat Hasan Al Basri berikut ini, buat saya pribadi dan juga buat pembaca blog ini.


Aku tahu rizkiku tak mungkin diambil orang lain. Karenanya hatiku tenang.
Aku tahu amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain. Maka aku sibukkan diriku untuk beramal.

Aku tahu Allah selalu melihatku. Karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat.

Aku tahu kematian menantiku. Maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku


Selamat atas kemenangan Tim Uber Indonesia terhadap Belanda dalam lanjutan pertandingan Uber Cup 2008 di Istora Senayan Jakarta. Indonesia memastikan kemenangan 3-0 setelah tunggal kedua Adriyanti Firdasari mengungguli Patty Stolzenbach dua set langsung.

Partai ganda pertama sesungguhnya adalah partai yang paling menarik karena kedua pasangan terlibat dalam reli-reli panjang sebelum berakhir dengan jumping smash yang indah.

Namun ada sesuatu mencuri perhatian saya, sesungguhnya Belanda justru mengalahkan Indonesia, tetapi ini bukan dalam pertandingan tapi dalam hal gaya busana di lapangan.

Dari sisi olahraga hiburan, gaya busana Tim Uber Belanda terlihat lebih modis dan trendy dari pada tim Indonesia. Baju yang tidak memanjang melewati pinggang dan celana yang di balut rok pendek memperlihat sisi eksotis negeri Belanda. Apakah ini ada pengaruh Belanda sebagai pusat mode dunia ?

Tim Indonesia tampil dengan gaya busana biasa dan sangat standar. Celana yang panjang dan baju memanjang melewati pinggang. Jauh dari kesan modis. Tapi yang penting apabila dilihat secara adat timur gaya busana tim Indonesia jauh lebih sopan.

Bravo Tim Uber Indonesia 2008