Minggu, Juli 13, 2008

Penyadapan, Siapa Takut?

Kewenangan sebagai superbody tidak disia-siakan oleh KPK. Meski masyarakat pesimis ketika mengetahui nama-nama yang terpilih dalam KPK jilid II, namun punggawa KPK menjawabnya dengan kerja keras. Apalagi dengan semakin merosotnya kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum yang sudah lebih dahulu eksis.

Pola yang terlihat sangat kentara pada kinerja KPK di banding lembaga adalah efektifitas penyelidikan dengan metode penyadapan. Meski saat ini sebagian besar kasus yang mencuat dari hasil penyadapan masih di proses di pengadilan, tetapi perlahan tapi pasti masyarakat melihat bahwa praktek negoisasi perkara memang ada.

Sudah banyak pula korbannya, yang popular saat ini adalah Urip Tri Gunawan, Kemas Yahya, M Salim, Untung Udji Santoso semuanya dari Kejaksaan Agung, sedangkan nama hakim yang terseret belum dari dapat dipastikan.

Yang masih hangat adalah alih fungsi hutan lindung di Bintan. Selain negosiasi uang tidak lupa pula tawaran bonus perempuan buat menemani. Nikmat betul jadi anggota DPR. Apa yang terjadi pada Kristina setelah mendengar rekaman percakapan antara Al Amin Nasution dengan Azirwan? Sesuai lagunya pasti dia jatuh bangun melewati semua itu.

Penyadapan tampaknya berdampak positif dalam gerak melawan korupsi. Meski tidak semua perjabat langsung tersadar akan kekeliruannya dengan adanya metode penyadapan ini. Tetapi secara bertahap masyarakat semakin punya ruang untuk melawan dengan sebaik-baiknya terhadap korupsi melalui informasi yang di dapat dari penyadapan.

Penyadapan ini sebenarnya sebuah warning atau peringatan bagi pejabat, kedepannya mereka ini harus lebih profesional, cermat dan selalu mengedepankan nurani. Tanpa harus takut membuat kebijakan yang
mensejahterakan masyarakat.

0 tanggapan: