Jumat, Mei 30, 2008

Buletin Jumat Banyak Iklannya

Seperti biasa setiap setelah solat di suatu masjid mata saya selalu tertuju pada pojok masjid untuk melihat apakah ada Buletin Jumat yang biasanya selalu tersedia dalam jumlah terbatas.

Isi atau konten dari tiap Buletin yang berbeda menurut saya akan menjadi referensi ajaran islam yang penting buat saya sebagai orang awam dalam agama. Beberapa isi yang sering dihadirkan adalah sejarah nabi, perilaku teladan dari para sahabat nabi dan ulama-ulama yang tawadhu’, yang tidak ketinggalan adalah kaidah Fiqh dan Hadits.

Rata-rata seluruh buletin menampilkan isi yang menarik dan bermanfaat, ada alamat redaksi serta struktur penanggung jawab penerbitan, juga ruang tempat pemasangan iklan (mungkin untuk menjaga keberlangsungan penerbitan).

Namun pernah di suatu masjid saya mendapatkan Buletin Jumat terbitan bulan Mei 2008 yang “tampil beda”, karena saya tidak menemukan alamat redaksi dan struktur penanggungjawabnya dan yang lebih membedakan porsi ruang iklannya lebih besar daripada isinya, kira-kira ¾ iklan dan ¼ isi.

Secara umum buletin jumat berisi hal-hal yang menyangkut informasi agama. Kalaupun ada ruang iklan itu mestinya hanya pendukung saja karena buletin jumat bukanlah institusi bisnis industri penerbitan yang bergantung dari iklan.

Apabila porsi iklan lebih besar dari konten dan tidak ada alamat redaksi, saya kira ini telah menyimpang dari garis logika secara umum. Meski niatnya baik untuk menyampaikan informasi agama tetapi dengan porsi iklan yang lebih besar seolah-olah telah nampak unsur bisnisnya lebih diutamakan daripada kontennya.

Apabila memang ingin memperkenalkan suatu produk, ada beberapa cara yang sudah berlaku umum dipakai oleh pelaku bisnis, bisa lewat brosur yang dititipkan pada agen koran, leafleat kepada sasaran yang dituju, atau bahkan lewat media online dengan membuat situs atau blog sendiri.

Saya kira itu jauh lebih elegan.

0 tanggapan: