Kamis, Mei 22, 2008

Layangan dan Sangkutan

Sudah 2 minggu ini di sekitar tempat tinggal saya diramaikan oleh permainan layang-layang atau biasa disebut juga layangan. Permaianan yang mengandalkan angin ini tampak sangat dinikmati oleh kalangan mahasiswa dan anak-anak sekolahan.

Harga layangan ternyata cukup murah hanya sekitar Rp 400,- per buah. Entah berapa untung yang diambil oleh sang penjual. Teman-teman saya malah membeli 3 sampai 4 sekaligus sebagai persiapan katanya.

Tampak keceriaan di mata mereka saat berusaha menaikkan layangan dan memantau layangan saat sudah berada di udara. Apalagi dibarengi aksi sangkutan (usaha memutuskan layangan pihak lain yang sedang mengudara juga).

Jika saya amati justru aksi sangkutan ini adalah yang paling mengasyikkan dan mendebarkan. Karena ada ketegangan, tarik-ulur dan teriakan-teriakan yang saling bersahutan diantara teman yang menaikkan layangan.

Klimaksnya adalah saat putusnya layangan sendiri atau layangan pihak lain. Ini saat yang menyenangkan bagi yang berhasil dalam sangkutan sekaligus menyedihkan bagi yang kalah dalam sangkutan.

Saya kira ini permainan yang murah meriah sebagai sarana rekreasi daripada memikirkan terus-menerus biaya hidup yang semakin melambung.

2 tanggapan:

Wah, dilihat dari sisi permainannya memang menarik sekali, mendebarkan, mencengangkan, etc.
Akan tetapi menurut saya permainan layangan itu merupakan ilustrasi dari sebuah persaingan di era globalisasi ini.. semua masyarakat di dunia ini pada melihat ke atas dan terus bersaing untuk mematahkan kemajuan negara lain hehe..
But, it's ok.. we must positive thinking..
yg penting diajarin maen layangan dong hehe..

Bisa jadi demikian tapi tidak sepenuhnya juga...
karena tidak sampai akibat yang fatal seperti mematahkan kemajuan negara lain hehe..

Sebenarnya saya hanya pengamat layangan bukan pemain... tapi boleh dicoba jugs suatu saat maen bareng hehe