Sudah pernah dengar pukis kan? Adakah dari pembaca blog ini yang menyukai pukis? Apakah pukis identik dengan daerah tertentu di Indonesia? Seperti pempek dari Palembang atau Pendhap dari Bengkulu.
Menurut Wikiepedia Pukis adalah sebuah kue khas Indonesia. Kue ini dibuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Adonan itu kemudian dituangkan ke dalam cetakan serta dipanggang. Pukis dapat dikatakan sebenarnya adalah modifikasi dari kue wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi taburan coklat butir, keju, irisan daging, atau kacang. Kue pukis memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya berwarna kuning dan bagian bawahnya kecoklatan.
Sepengetahuan saya bentuk pukis juga bervariasi tergantung besar-kecil cetakannya. Bisa di beli per buah atau langsung per bungkus. Kalau kita beli di toko biasanya di jual dalam bentuk per buah tetapi bila kita beli di penjual kaki lima biasanya ada pilihan beli per buah atau per bungkus.
Di Solo apabila beli di toko rata-rata harganya Rp 1.000,- sampai Rp 1.500,- per buah sedangkan di penjual kaki lama harganya Rp 400,- sampai Rp 500,- per buah, untuk per bungkus sekitar Rp 2.500,- Untuk penjual di kaki lima saya biasa beli di Pasar Kleco Solo sedangkan untuk toko saya beli di toko Srabi Notosuman.
Pukis nampaknya masuk dalam kelas jajanan pasar karena mudah kita jumpai di pasar-pasar tradisional dan jarang sekali saya temukan di pesta-pesta.